Jumat, 07 Oktober 2016

Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya

Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya - Seperti kita ketahui bersama, Pemilu adalah sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang dilakukan pertama kali, pasti akan sangat berpengaruh dan tentunya dikenang selama perjalanan perkembangan sebuah negara. Pemilu sendiri adalah termasuk salah satu sarana untuk menjalankan mekanisme demokrasi yang bertujuan untuk membuat rakyat juga bisa merasakan kehidupan bernegara. Di Indonesia, pemilu pertama kali digelar yaitu pada tahun 1955. Pemilu 1955 merupakan Pemilu yang paling bersejarah di Indonesea, ada banyak hal yang membuat Pemilu 1955 begitu dikenang sampai sekarang.

Pemilu 1955
Pemilu 1955

Dalam perjalanan kebernegaraan, Indonesia selama di pimpin Presiden Soekarno hanya sekali terjadi Pemilu, yaitu Pemilu 1955. Dalam kurun waktu tersebut (pada masa Presiden Soekarno, 1945-1965) Indoensia melewati beberapa era. Mulai dari era Revolusi Fisik, menjalankan sistem Demokrasi Parlementer dan juga menjalankan sistem zDemokrasi Terpimpin. Pemilu 1955 sendiri terjadi pada masa pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap dari Masyumi 29 Juli 1955-2Maret 1956. Meski dilakukan pada masa perdana menteri Burhanuddin Harahap, namun landasan Pemilihan Umum 1955 sendiri adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953 yang notabene sudah disusun pada masa pemerintahan Perdana Menteri Wilopo dari PNI 30 Maret 1952-2 Juli 1953.

Baik temen-temen, sedikit pengantar di atas semoga bisa membawa dan membentuk kerangka pikir kita mengenai Pemilu 1955, meski mungkin tidak sama sekali. Setidaknya bisa mengarahkan Anda bahwa yang akan Anda baca adalah sedikit ulasan mengenai Pemilu 1995, baik latar belakang terjadinya, kronologis, hasil dan tujuan diselenggarakannya. Untuk agar bisa lebih jelas lagi mengenai Pemilu 1955, simak penjelasan yang lebih detail di bawah ini.

Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia


1. Latar Belakang Pemilu 1955

Pada masa-masa awal kemerdekaan, Pemilu belum bisa langsung dilaksanakan oleh negara Indonesia. Meskipun sebenarnya sejak masa awal kemerdekaan sudah ada bermunculan ide untuk menyelenggarakan Pemilu. Namun kemudian seiring bertumbuh dewasanya cara berpikir dan perkembangan negara dan adanya dorongan oleh kesadaran untuk menjalankan demokrasi yang sebenarnya, maka kemudian masyarakat umum dan rakyat menuntut diadakannya Pemilu. Maka pada tahun 1955 digelarlah Pemilu yang pertama di Indonesia.

Secara lebih spesifik, digelarnya Pemilu 1955 adalah dilatarbelakangi oleh alasan di bawah ini :

- Revolusi fisik/perang kemerdekaan, menuntut semua potensi bangsa untuk memfokuskan diri pada usaha mempertahankan kemerdekaan.
- Pertikaian Internal, baik dalam lembaga politik maupun pemerintah cukup menguras energi dan perhatian.
- Belum adanya UU pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu ( UU pemilu baru disahkan pada tanggal 4 april 1953 yang dirancang dan disahkan oleh kabinet wilopo)

Sebelum digelarnya Pemilihan Umum 1955 tentu segala sesuatunya dipersiapkan terlebih dahulu. Dan yang menyiapkan hal tersebut adalah dirintis oleh kabinet Ali Sastroamijoyo I. Tindak lanjut dari persiapan Pemilu 1955 kemudian adalah membentuk Panitia Pemilihan Umum Pusat yang dibentuk pada tanggal 31 Juli 1954 yang diketuai oleh Hadikusumo dari PNI. Kemudian Hadikusumo Pada tanggal 16 April 1955 sebagai Ketua Panitia Pemilihan Umum Pusat mengumumkan bahwa Pemilihan Umum Parlemen diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955.

Nah, dari pengumuman Hadikusumo ini kemudian yang mendorong partai-partai yang ada untuk meningkatkan kampanye nya. Kampanye dilakukan di pelosok-pelosok desa untuk meningkatkan elektabilitas nya. Di setiap pelosok desa dan kota dipenuhi oleh tanda gambar para peserta pemilu yang sedang bersaing. Masing-masing partai tentu berusaha untuk mendapatkan suara yang paling banyak untuk memenangkan Pemilihan Umum Parlemen 1955. 


Di atas adalah sedikit pembahasan mengenai latar belakang Pemilu 1955. Ada beberapa alasan mendasar memang yang mengharuskan untuk segera digelarnya Pemilihan Umum 1955. Sekarang selanjutnya kita memasuki pembahasan mengenai tujuan digelarnya Pemilu 1955 yang notabene adalah Pemilihan Umum pertama di Indnonesia. Perhatikan penjelasan di bawah ini.


2. Tujuan Pemilu 1955

Tujuan Pemilu 1955 berdasarkan Undang-Undang No 7 Tahun 1953, Pemilu 1955 dilakukan bertujuan untuk memilih anggota perlemen atau DPR dan Konstituante atau Lembaga yang diberi tugas dan wewenang untuk melakukan perubahan terhadap konstitusi negara. Pada pemilu 1955, sistem yang digunakan adalah menggunakan sistem perwakilan proporsional. Sistem pemilu 1955 yang menggunakan sistem perwakilan proporsional wilayah Indonesia dibagi menjadi dalam 16 daerah Pemilihan. Dan, pada saat itu, Irian Barat juga dimasukkan dalam daerah pemilihan yang pada saat itu masuk daerah ke-16 padahal saat itu Irian Barat masih dikuasai oleh Belanda. Sehingga Pemilu 1955 tidak bisa diselenggarakan di Irian Barat kala itu.

Dalam Pemilu 1955 yang menggunakan sistem perwakilan proporsional, maka setiap daerah pemilihan mendapat porsi atau jumlah kursi berdasar jumlah penduduknya. Ketentuan lainnya adalah bahwa setiap daerah pemilihan berhak mendapatkan jatah kursi minimum yaitu enam kursi di Konstituante dan tiga di parlemen. Di setiap daerah pemilihan, kursi diberikan kepada partai-partai dan calon anggota lainnya sesuai dengan jumlah suara yang mereka peroleh. Nah kemudian sisa suara bisa digabung baik antara berbagai partai dalam satu daerah pemilihan maupun satu partai di tingkat nasional. 

Untuk jumlah kursi yang diperebutkan berjumlah 260 sedangkan kursi Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah lagi 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah. Selain diselenggarakan pemilihan DPR dan KOnstituante, pada Pemilu 1955 juga digelar Pemilu DPRD. Untuk pemilu DPRD, digelar secara terpisah antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Hal ini ditujukan agar pelaksanaan penyelenggaraan pemilu DPR, Konstituante, dan DPRD, bisa menjadi lebih fokus. Pada Pemilihan Umum pertama Indonesia yang digelar pada tahun 1955 tersebut, Pemilu diselenggarakan secara sederhana sehingga tidak menyerap dan menghabiskan biaya negara yang terlalu besar.


Di atas adalah sedikit penjelasan mengenai tujuan Pemilu 1955 secara garis besar yang memang dikehendaki oleh rakyat. Selain tujuan Pemilu 1955 yang memang dikehendaki rakyat untuk segera dilakukan, pada Pemilu 1955 tersebut dilakukan Pemilihan Umum DPR Konstituante, dan juga diadakan pemilihan DPRD. Baik, saya yakin Anda semua sudah memahami dengan baik tujuan Pemilihan Umum 1955 di atas atau Pemilu Pertama Indonesia. Sekarang kita coba sajikan ulasan mengenai kronologis atau pelaksanaan Pemilu 1955 yang sangat bersejarah itu.


3. Kronologi Pelaksanaan Pemilu 1955

Dalam pelaksanaan Pemilu 1955, pendaftaran dilakukan pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1954. Tepatnya pada bulan 1954 pendaftaran Pemilihan Umum 1955 dibuka dan selesai pada bulan Nopember. Pada waktu itu, tercatat ada 43.104.464 warga Indonesia yang memnuhi syarat dan bisa melakukan pemilihan umum dan tentunya bisa memilih di dalam bilik suara. Dari jumlah tersebut, tidak semua menggunakan hak pilihnya, namun terhitung sekitar sebanyak 87,65% atau 37.875.299 yang menggunakan hak pilihnya, angka partisipasi yang bisa dikatakan cukup tinggi. Pada Pemilihan Umum 1955 yang menggunakan sistem proporsional tidak murni kala itu, proporsionalitas penduduk dihitung dengan kuota 1 ; 300.000. Peserta Pemilu 1955 tidak kurang dari 80 partai politik, organisasi massa, dan juga ada banyak peserta perorangan yang mencalonkan diri dalam Pemilu pertama Indonesia ini.

Untuk tanda gambar secara keseluruhan, pada Pemilu 1955 itu ada 172 tanda gambar. Pada pemilu tersebut, Anggota TNI-ABRI juga turut serta menggunakan hak pilihnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat itu. Untuk pembagian daerah, pada Pemilu 1955 itu Indonesia dibagi menjadi 16 daerah yang meliputi 208 daerah kabupaten, 2.139 kecamatan, dan 43.429 desa. Dengan menggunakan perbandingan setiap 300.000 penduduk diwakili oleh 1 wakil. Pada Pemilu 1955 ini diikuti oleh banyak sekali partai politik, ini wajar karena memang kala itu Indonesia menganut sistem kabinet multi partai sehingga DPR dari hasil Pemilu terbagi ke dalam beberapa fraksi.

Tahapan Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap sesuai dengan tujuannya yaitu Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Untuk Pemilu yang memilih anggota DPR dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955 yang saat otu diikuti oleh 29 partai politik dan individu. Sedangkan untuk Pemilu yang memilih Anggota Konstituante dilakukan pada tanggal 15 Desember 1955. Selain memilih anggota DPR dan memilih Konstituante, pada Pemilu 1955 juga dilakukan pemilihan umum untuk Anggota DPRD yang dilakukan dengan dua tahap yaitu pada Juni 1957 untuk Indonesia Wilayah Barat dan pada Juli 1957 untuk Indonesia wilayah Timur. 

Meski kabinet Ali jatuh, Pemilu tetap terlaksana dengan baik sesuai rencana saat kabinet Burhanudin Harahap. Pada saat itu Pemilu bisa dikatakan berjalan dengan tertib dan aman dan disiplin. Bahkan banyak pengamat yang menyatakan bahwa Pemilu pertama Indonesia yang digelar pada tahun 1955 itu adalah Pemilu yang paling jujur dan bersih dan tentunya demokratis sampai sekarang.


Kronologis Pemilu 1955 memang sangat bersejarah dan patut menjadi perhatian kita. Terlebih lagi pada saat itu kondisi Indoensia belum seperti saat ini, maka kita juga harus bisa belajar dari masa lalu. Semuoga ringkasan kronologis Pemilu 1955 di atas bisa menambah wawasan kita semua terkait penyelenggaraan Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955. Baik, pembahasan selanjutnya adalah terkait dengan Hasil Pemilu 1955, tentu setelah membaca banyak materi terkait Pemilu 1955 kita menjadi penasaran bagaimana hasil dari Pemilu yang dianggap paling bersih tersebut, simak di bawah ini.


4. Hasil Pemilu 1955

Perlu Anda pahami bahwa Pemilu yang dilaksanakan pada tahun 1955 tersebut dijalankan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dan tahap kedua. Maka dari itu tentu hasil Pemilu 1955 pun juga dibagi ke dalam dua tahapan. Tahapan pertama digelar pada 29 September 1955 untuk lebih jelasnya, perhatikan grafik yang ada pada gambar di bawah ini.

Hasil Pemilu 1955 Anggota DPR
Hasil Pemilu 1955 Anggota DPR

Hasil Pemilu 1955 Anggota Konstituante

Tentu dalam pelaksanaan suatu agenda besar sebuah bangsa pasti ada kelebihan dan kekurangan yang mungkin saja terjadi. Terlebih lagi untuk sebuah negara yang baru pertama kali menjalankan Pemilu. Adalah sesuatu yang wajar ketika terjadi banyak kekurangan di sana-sini. Demikian juga pada Pemilu 1955, ada banyak kekurangan dan sekaligus juga ada banyak kelebihan. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemilu 1955, perhatikan di bawah ini.


5. Kelebihan dan Kekurangan Pemilu 1955

Kelebihan Pemilu 1955
  • Tingkat partisipasi rakyat sangat besar, ada sekitar 90% dari semua warga yang punya hak pilih ikut berpartisipasi. 
  • Lebih dari 39 juta orang memberikan hak suaranya dan mewakili 91,5% dari para pemilih terdaftar
  • Prosentase suara sah yang besar, ada 80% dari suara yang masuk. Padahal 70%+ penduduk Indonesia masih buta huruf
  • Pemilu berjalan aman, tertib dan disiplin serta jauh dari unsur kekerasan dan kecurangan
Kekurangan Pemilu 1955 
  • Adanya krisis Ketatanegaraan. Hal tersebut memicu lahirnya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, kenapa? Karena akibat dari kegagalan Dewan Konstituante dalam menghasilkan konstitusi baru.
  • Tidak ada parpol yang memperoleh suara mayoritas mutlak. Tida adanya pemenang mayoritas pada saat itu mengakibatkan sistem pemerintahan tak stabil karena kekuasaan terbagi bagi ke dalam berbagai aliran politik.
  • Kekecewaan di Partai Politik. Jumlah partai lebih bertambah banyak dari pada berkurang, dengan dua puluh delapan partai mendapat kursi, padahal sebelumnya hanya dua puluh partai yang mendapat kursi. Beberapa pemimpin Masyumi merasa bahwa kemajuan Islam menuju kekuasaan nasional kini terhalang dan bahwa perhatian mereka seharusnya dialihkan untuk mengintensifkan Islam ditingkat rakyat jelata. 

Nah teman-teman semua, itulah beberapa penjelasan mengenai Pemilu 1955, Latar Belakang, Tujuan, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya yang bisa kami sampaikan kepada Anda sekalian. Semoga saja info yang kami sampaikan di atas benar-benar bisa membantu Anda semua. Jika Anda merasa ada yang salah terkait data yang kami sampaikan, mohon sekiranya berkenan untuk melakukan koreksi melalui kotak komentar. Insyaalloh akan segera kami lakukan pembenaran. Penjelasan tentang Pemilu 1955 di atas kami ambil dari berbagai sumber.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pemilu 1955, Latar Belakang, Kronologis, Hasil Dan Tujuan Diselenggarakannya

1 komentar: