Kamis, 09 Maret 2017

Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia : Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Persia

Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia : Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Persia - Selain kedua teori masuknya Islam ke Indonesia yang sudah kami bahas pada postingan sebelumnya, teori ke tiga tentang masuknya Islam ke Indonesia adalah teori Persia. Teori Persia ini menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Persia. Memang sampai saat ini, beberapa ahli sejarah memiliki pendapat dan argumen sendiri terkait proses masuknya Islam ke Indonesia. Dan yang paling diyakini kebenarannya adalah tiga teori besar tersebut, yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Teori Makkah sendiri termasuk toeri yang masih baru dan merupakan sanggahan dari teori Gujarat yang dianggap masih banyak kelemahan.

Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Persia
Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Persia
Nah, sekarang kita akan membahas teori ke tiga atau teori terakhir yaitu teori Persia. Teori ini menyebutkan bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dari Persia atau disebut dengan Iran sekarang. Teori ini juga menyajikan beberapa fakta sebagai data pendukung teorinya. Teori Persia ini berasal dari atau dipopulerkan oleh orang Indonesia asli. Untuk lebih jelasnya mengenai teori masuknya Islam ke Indonesia melalui Persia ini, simak ulasan di bawah ini.

Teori Masuknya Islam Melalui Persia

Teori Persia ini dicetuskan oleh Hoesein Djajadiningrat, seorang sejarawan asal Banten. Analisa Hoesein tentang masuknya Islam ke Indonesia melalui Persia ini didasarkan pada argumentasi bahwa kebidayaan Islam di Indonesia memliki kesamaan dengan budaya di Persia. Tradisi Islam di Indonesia juga memiliki kesamaan terhadap tradisi Islam di Persia. Contoh sederhana adalah tradisi dalam merayakan 10 Muharram atau Asyuro yang merupakan hari suci Syiah sebagai peringatan kematian Husein bin Ali yang merupakan cucu Rasululloh SAW. Peringatan ini ternyata juga ada di Indonesia, tradisi Islam seperti ini berkembang di Pariaman di Sumatera Barat yang lazim disebut dengan tabut. Tabut (keranda) sendiri adalah diambil dari tradisi bahasa Arab yang di translasi melalui bahasa Persia.

Selain budaya dan tradisi di atas, ada ajaran sufi yang juga memiliki kesamaan antara di Indonesia dan di Persia. Ajaran manunggaling kawulo gusti Syaikh Siti Jenar di Jawa sama persis dengan ajaran wihdatil wujud nya Al Hallaj dari Persia. Jalan cerita dan riwayat keduanya pun juga sama yaitu keduanya dihukum mati karena ajarannya dianggap membahayakan bagi aqidah umat Islam kala itu. Argumen lain yang disampaikan oleh Hoesein adalah didasarkan pada teori Moquetta yang menyebutkan adanya kesamaan seni kaligrafi pahat batu nisan yang dipakai di kuburan di Indonesia. Selain itu, kesamaan Madzhab juga merupakan argumen dari teori ini, di Indonesia mayoritas bermadzhab Syafi'i dan di Iran juga sama.

Persamaan tradisi dan budaya yang menjadi dasar teori Persia
  • Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
  • Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
  • Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi Harakat.
  • Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
  • Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat


Nah teman-teman, itulah teori ke tiga tentang masuknya Islam ke Indonesia yang disinyalir berasal dari Persia. Selain beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia tersebut, ada teori lagi yang menyebutkan bahwa masuknya Islam ke Indonesia melalui Cina. Insyaalloh akan kami sampaikan di lain waktu dan kesempatan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia : Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Melalui Persia

0 komentar:

Posting Komentar